
PONDASI HATI (PUSAT KONSULTASI, KONSELING JIWA DAN
HATI)
1. DASAR HUKUM :
a. Peraturan
Wali Kota Probolinggo Nomor 70 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pembentukan Tim Pusat
Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Penyelenggaraan Pelayanan Ramah Anak Pusat Kesehatan
Masyarakat, Sekolah Ramah Anak, Pusat Informasi Sahabat Anak Dan Ruang Bermain
Ramah Anak di Kota Probolinggo.
b. Keputusan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo Nomor: 400.2.5/02/KEP/425.109/2024
Tentang Susunan Tim Kepengurusan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota
Probolinggo.
2. PERMASALAHAN
·
Permasalahan Makro:
Lingkungan keluarga merupakan
aspek yang pertama dan utama dalam mempengaruhi perkembangan anak. Anak lebih
banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga, sehingga keluarga
mempunyai peran yang banyak dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak serta
memberi contoh nyata kepada anak. Karena di dalam keluarga, anggota keluarga
bertindak seadanya tanpa dibuat-buat. Dari keluarga inilah baik dan buruknya
perilaku dan kepribadian anak terbentuk.
Walaupun ada juga faktor lain yang mempengaruhi. Orang tua merupakan
contoh yang paling mendasar dalam keluarga. Apabila orang tua berperilaku kasar
dalam keluarga, maka anak cenderung akan meniru. Begitu juga sebaliknya, orang
tua yang berperilaku baik dalam keluarga, maka anak juga cenderung akan
berperilaku baik.
Dalam kehidupan sekarang ini
kesehatan mental yang paling penting bagi kehidupan masyarakat, namun kesehatan
mental tidak di perdulikan dan dianggap remeh bagi kalangan orang tua tentunya.
Sementara itu bagi kalangan gen z sekarang kesehatan mental yang paling
penting. Tidak sedikit anak muda yang merasakan gangguan mental yang di alami,
yang mana faktor tersebut di timbulkan karena pengaruh kurangnya perhatian dari
orang tua dan lingkungan yang ada disekitarnya. Oleh karena itu para orang tua
seharusnya lebih memperhatikan mental anak anaknya.
Penting untuk dipahami bahwa
pengalaman remaja saat ini sering kali dibentuk oleh tantangan khusus yang
mempengaruhi kesejahteraan mereka. Masalah prevalensi kesehatan mental seperti
depresi, kecemasan, dan gangguan makan sedang meningkat di kalangan anak muda.
Prevalensi masalah kesehatan jiwa di kalangan remaja Indonesia menurut Survei
Kesehatan Mental Remaja Nasional (I-NAMHS), sebanyak 34,9% atau 15,5 juta
remaja di indonesia mengalami masalah kesehatan mental pada 12 bulan terakhir
dan 5,5% atau 2 juta remaja mengalami gangguan kejiwaan. Dengan jumlah
prevalensi masalah kesehatan mental dan gangguan kesehatan mental pada remaja,
nyatanya hanya ada 2% remaja yang menggunakan pelayanan kesehatan yang
menyediakan dukungan dan konseling. Padahal, hampir 20% penduduk Indonesia
berada dalam rentang usia 10–19 tahun, sehingga populasi remaja dapat dikatakan memiliki peran penting bagi
kemajuan bangsa Indonesia (Pusat Kesehatan Reproduksi, Universitas
Queenslanddan Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Bloomberg Hopkins, 2022).
Dengan menjalin komunikasi
yang baik juga dapat menjadikan keluarga yang harmonis karena tidak adanya
kesalahpahaman antara orang tua dan anak-anaknya. Komunikasi yang baik tidak
hanya dilakukan dengan cara berkata-kata saja namun dengan bahasa tubuh pun
juga bisa. Komunikasi ini juga merupakan jawaban dari setiap permasalahan
antara anak dan orang tuanya. Dengan mengamati anak itu juga merupakan
komunikasi non verbal yang dilakukannya.
·
Permasalahan Mikro:
Pola Pengasuhan yang positif
dari Orang tua akan membawa anak memiliki pengaruh yang baik untuk perkembangan
moral Ketika mereka dewasa. Karena yang terjadi orang tua sebagai peringkat
pertama bagi anak dalam pengetahuan, pemahaman serta pola asuh yang akan mereka
terima untuk mendapat pendewasaan yang baik. Selain itu anak juga telah di
persiapkan mengenai cara kerja perkembangan dan tingkatan yang mereka lalui.
Namun jika dampak pengasuhan
pada anak kurang baik, terjadilah dampak yang negatif, anak akan merasa sangat
kesusahan dalam beradaptasi di dunia sosial, contohnya seperti di mana anak
saat awal memasuki bangku sekolah mereka akan sulit memahami pelajaran yang di
berikan dan bisa juga anak di jauhi oleh temannya karena kurangnya perhatian
yang di dapat dari kedua orang tuanya, hal ini menjadi tuntutan orang tua
sebagaimana mereka harus menyadari sifat anak dari usi dini, apakah anak ini
mengalami kesulitan selama beradaptasi di lingkungan sekitar. Tetapi tanpa kita
sadari ada banyak sekali orangtua yang tidak peduli terhadap pola asuh yang di
berikan kepada anaknya. Dan tentunya setiap orang tua pasti memiliki cara
pengasuhan masing-masing dalam membimbing dan mendidik anaknya. hal ini
menjaadi poin penting orang tua di harapkan dapat memberikan polah asuh yang
tepat pada anaknya. Dengan ini Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlndungan Anak Kota Probolinggo membentuk suatu wadah yang di sebut dengan Pusat
Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang berfungsi sebagai Unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu atau yang biasa di di sebut One Stop Service, Puspaga juga di bentuk
untuk memberikan layanan terbaik terhadap kehidupan dalam keluarga yang mana
terdiri beberapa program seperti Pendidikan Pengasuhan, Ketrampilan menjadi
orang tua, Keterampilan dalam melindungi anak, dan program konseling bagi anak
dan keluarga.
3. ISU STRATEGIS
Pemerintah dalam rencana
pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 menekankan kebijakan
untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan menciptakan negara ramah anak
serta memperkuat sistem keuangan pemerintah yang responsif terhadap pemenuhan
hak-hak anak sesuai keragaman budaya dan kondisi geografis.
Diketahui,
berdasarkan Buku Profil Anak Indonesia 2022 yang dirilis Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, jumlah anak
Indonesia (usia 0-17 tahun) mencapai 29,15 % atau diperkirakan sebanyak
79.486.424 jiwa, yakni sepertiga dari total penduduk Indonesia di 2021. Jumlah
tersebut disinyalir akan memegang peranan strategis ketika 100 tahun Indonesia
merdeka di tahun 2045.
Pemenuhan
hak anak dengan populasi yang terbilang besar tersebut membutuhkan sinergi dan
kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan. Tentunya keberhasilan dalam
memastikan kesejahteraan anak adalah hasil dari seluruh elemen yang
berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,
Terdapat lima indikator
kesejahteraan anak mengacu pada Konvensi Hak Anak yaitu dimensi kelangsungan
hidup, perlindungan, tumbuh kembang, partisipasi, dan identitas. Pada 2021,
pemenuhan hak anak dari sisi identitas cukup tinggi yang ditandai dengan persentase
kepemilikan akta kelahiran yang mencapai 88,42 persen. Capaian tersebut
didorong dengan adanya kemudahan pengurusan akta kelahiran, pembuatan akta
kelahiran gratis, hingga program jemput bola dari pemerintah.
Pemenuhan hak anak di berbagai
area pembangunan perlu ditingkatkan. Tingkat keberhasilan tersebut juga sangat
bergantung pada tingkat kesejahteraan hidup keluarga dan faktor ekonomi,
khususnya di daerah tertinggal. Pemerintah Pusat maupun Daerah perlu melakukan
intervensi di berbagai lini. Antara lain dengan meningkatkan peran Forum Anak
sebagai Pelopor dan Pelapor (2P), pembentukan pusat-pusat Pembelajaran
Keluarga, kebijakan Sekolah Ramah Anak, inisiasi beragam fasilitas umum ramah
anak, serta melalui kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
4. METODE PEMBAHARUAN
·
Kondisi sebelum adanya inovasi
1) Masyarakat masih kurang untuk mendapatkan informasi mengenai cara-cara parenting dan pengasuhan anak;
2) Belum adanya layanan/tempat khusus yang memberikan edukasi mengenai
keluarga dan anak yang mudah diakses dan layanan gratis.
· Kondisi setelah adanya inovasi
1) Masyarakat mendapat layanan informasi mengenai tips
dan cara parenting;
2) Masyarakat mempunyai tempat
aman dan nyaman untuk melakukan konseling dan konsultasi keluarga secara
gratis;
3) Lembaga sekolah juga dapat
memperoleh edukasi mengenai penanganan psikologi terhadap anak.
5. KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN
Pondasi
Hati (Pusat Konsultasi, Konseling Jiwa dan Hati) merupakan suatu program dalam
upaya mempermudah upaya preventif kekerasan perempuan dan anak serta upaya
dalam pemenuhan hak anak yang gratis dan mudah diakses oleh masyarakat Kota
Probolinggo agar Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo dapat memberikan
informasi, Edukasi, Pembelajaran, Sosialisasi, Penyuluhan, Pemahaman dan
peningkatan kapasitas kepada keluarga dan anak secara cepat dan tepat.
Inovasi
Pondasi Hati melibatkan Tenaga Profesi Puspaga maupun praktisi yang berkompeten
di bidangnya yang diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai pola pengasuhan
dan penguatan kepada keluarga dan anak.
6. TAHAPAN INOVASI / PENGGUNAAN PRODUK
Pola Pengasuhan yang positif
dari Orang tua akan membawa anak memiliki pengaruh yang baik untuk perkembangan
moral Ketika mereka dewasa. Karena yang terjadi orang tua sebagai peringkat
pertama bagi anak dalam pengetahuan, pemahaman serta pola asuh yang akan mereka
terima untuk mendapat pendewasaan yang baik. Selain itu anak juga telah di
persiapkan mengenai cara kerja perkembangan dan tingkatan yang mereka lalui.
Inovasi PONDASI HATI (Pusat
Konsultasi, Konseling Jiwa dan Hati) dibuat untuk Puspaga dapat memberikan informasi, Edukasi,
Pembelajaran, Sosialisasi, Penyuluhan, Pemahaman dan peningkatan kapasitas
kepada keluarga dan anak secara mudah dan gratis kepada semua kalangan
masyarakat. Dalam inovasi tersebut, proses alur yakni masyarakat dapat datang
langsung ke Puspaga Kota Probolinggo dengan membawa identitas diri (fc KTP, KK,
dan Akta Kelahiran) untuk meminta formulir penerimaan klien kemudian mendapat
jadwal konseling sesuai dengan arahan petugas yang berwenang.