BIMBINGAN FISIK, MENTAL, SPIRITUAL, DAN SOSIAL BAGI PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial yang dilaksanakan pada Jumat (19/9) di Shelter Mastrip.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial yang dilaksanakan pada Jumat (19/9) di Shelter Mastrip.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta terdiri dari Klien eks Shelter 10 orang , pendamping klien 10, programer jiwa 6, dinas kesehatan 3, kader jiwa 6 dan tim Rehabilitasi sosial. Ibu dr. Ike Yuliana sebagai pendamping memberikan bimbingan dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan diri serta mempersiapkan mereka agar mampu beradaptasi dan berperan aktif di lingkungan masyarakat.

Dalam bimbingan fisik, peserta mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin serta senam bersama untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Sementara itu, sesi bimbingan mental diisi dengan konseling kelompok dan motivasi diri. Pada aspek spiritual, peserta diajak mengikuti kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing untuk memperkuat iman dan moral. Sedangkan bimbingan sosial diwujudkan melalui pelatihan keterampilan hidup serta simulasi kerja sama kelompok.

Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial Bapak Asep Suprapto Lelono, S.TP., MM, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan bagi PPKS, sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan hidup bermartabat.

“Melalui kegiatan bimbingan ini, kami berharap para penerima manfaat dapat menemukan semangat baru untuk memperbaiki diri, berdaya secara sosial, serta memiliki bekal fisik dan mental yang kuat untuk menatap masa depan,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan doa bersama, yang diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat tekad peserta dalam menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan produktif.


LINK TERKAIT